Teknik Foto Potret


Foto Potret
Foto Potret
Jika salah satu hobi Anda adalah fotografi, beberapa tips berikut ini bisa jadi menarik untuk Anda. Banyak sekali cabang dari fotografi. Masing-masing memiliki teknik fotografi tersendiri. Salah satu yang menarik adalah teknik fotografi potret.
Apa yang dimaksud dengan fotografi potret? Anda tentu tahu arti kata potret bukan? Potret adalah foto seseorang baik seluruh tubuh, close-up pada wajah, ataupun dari bahu ke wajah. Ternyata untuk mendapat hasil yang baik untuk foto potret, tidaklah mudah. Anda tentu ingin hasil jepretan kamera Anda bisa dinikmati bukan? Berikut ini beberapa tips menarik yang berkaitan dengan fotografi potret.
Misalnya untuk membuat orang yang difoto bisa tersenyum secara alami, Anda perlu membuatnya merasa nyaman dalam kondisi yang baik. Jika ia lapar, biarkan ia makan terlebih dahulu. Jika ia adalah anak-anak, cobalah bersikap ramah dan menyenangkan baginya. Bangunlah interaksi yang baik dengan orang yang Anda foto.
Jika orang yang Anda foto menggunakan kacamata, maka ada teknik khusus agar tidak cukup banyak cahaya yang memantul dari kacamata orang tersebut sehingga mengganggu hasilnya. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
Itu hanya beberapa tips yang menarik tentang fotografi potret. Masih ada banyak tips lainnya, misalnya:
  • Bagaimana penampilan dan dandanan dari subyek foto agar mendapatkan hasil yang baik?
  • Bagaimana jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor)?
  • Sebaliknya bagaimana jika dilakukan di dalam ruangan (indoor)?
  • Lensa apakah yang cocok? Bagaimana dengan kamera saku atau pocket?
  • Sikap tubuh dan posisi yang bagaimanakah yang terbaik untuk pengambilan foto?
  • Jika yang difoto adalah pasangan, maka bagaimana pengaturan terbaik untuk foto tersebut?
  • Lalu bagaimana pengaturan pencahayaan yang baik?

hal menarik dalam fotografi

Lomografi sebuah medium ekspresi baru dibidang fotografi yang bebas aturan, bebas menyalurkan ekspresi tanpa dibatasi oleh hal-hal yang njelimet dan mengekang. Dengan kamera yang disebut dengan Lomo, kamera manual menggunakan film. Siapapun dapat memotret apapun sesukanya. Tidak mengherankan, Lomografi berkembang pesat dikalangan anak muda karena kesamaan ideologi.

Kamera Lomo pertama kali diciptakan di Rusia. Lomo singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie atau Leningrad Optical Mechanical Amalgamation, yang merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Peterburg, Rusia. Yang juga memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan, alat persenjataan, dan lensa kamera. Meski lahir di Rusia, Lomografi lebih populer di Austria dan berkembang menjadi trademark komersil untuk produk yang berkaitan dengan fotografi, Lomographisce AG.

Dalam menekuni Lomografi benar-benar tidak ada aturan baku yang harus dipatuhi, suka-suka saja, just point and shoot! Banyak orang yang tertarik ikut Lomografi karena tidak ada batasan. Fotografi konvensional bisa saja menghasilkan karya foto dengan teknik tingkat tinggi, tetapi hasil foto dari Lomografi dinilai karena keunikannya, jadi sifatnya memang sangat subyektif.

Robot HRP-4C Cantik yang Bisa Menari LuwesRobot HRP-4C Cantik yang Bisa Menari Luwes

Anda mungkin pernah melihat  robot HRP-4C yang cantik sebelumnya, dan sementara itu yang sebelumnya hanya mampu menggerakkan tubuh atasnya, sekarang  upgrade dan perbaikan telah dilakukan sehingga robot ini sekarang mampu memegang sendiri di panggung, bernyanyi dan menari dengan manusia .

Apakah ini menggantikan pasangan tari manusia dalam waktu dekat? Mungkin tidak, tapi ini merupakan bukti langkah maju yang signifikan dalam robotika
(http://www.beritateknologi.com/robot-hrp-4c-cantik-yang-bisa-menari-luwes/)

teknik Pengambilan gambar

Teknik Pengambilan Gambar

19 06 2009
Dalam dunia photography, kuda-kuda merupakan salah satu faktor penting pada saat pengambilan gambar. Kuda-kuda yang kurang pas dapat mengakibatkan hasil gambar yang kurang memuaskan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
* Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
* Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
* Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
* Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.
Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
Teknik Pengambilan Gambar
Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

· Medium Close Up (MCU) :
hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) :
pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) :
pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

· Full Shot (FS) :
pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) :
pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

· Medium Long Shot (MLS) :
gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

· Extreme Long Shot (XLS):
gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

· Group Shot (GS):
pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

· Crane shot :
gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

· Fading :
pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
· Objek bergerak sejajar dengan kamera.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.

kursi panas yang kini telah berpenghuni...

kini kembali kita menjalani hari" seperti biasa,,
belajar dan sekolah....
namun ada yang beda dengan kelas XII MM I ,,
deretan bangku depan yang biasa disebut kursi panas,
kini telah diduduki... entah apa yang membuat mereka tersadar???
namun ini menjadi hal baru yang bagus...
dan kami harap kami bisa lulus UN 100%...
xixixix
(sok jurnalis banget , hehehe)

intermezo !

Pada pagi hari ada seorang nenek sedang mencuci baju.
kemudian datanglah sang cucu
Cucu   : Nek lagi ngapain?
Nenek : ini lgi nyuci baju,, tapi dari tadi kok busanya gag keluar ya?
Cucu   : Sabunnya kurang kali..!!!
Nenek : Udah tak kasih banyak sabun nduk..
             Ni liat sabunnya udah mau habis(sambil menyodorkan sabun)
Cucu  : Oalah nek..nek.. dasar udah pikun (namanya jg dah tua ea,,duh napa Q jd ikut jd oon )
           Orang ini margarin kok di pake nyuci baju, ya jelas gag ada busanya..
Nenek : Ow margarin tow...
Sang nenek masih saja nggak percaya ama hal tersebut..
hagagag

Skenario by: mbahku dewe  !!!

first posting

ehem...
mulai hari hari baru... kegiatan baru...
blog baru niiihhh...